Minggu, 10 Januari 2016

MY TRIP MY ADVENTURE : MENJELAJAHI KEINDAHAN PULAU KABAENA-SULAWESI TENGGARA

Hallo semuanya..
Bisa keliling Indonesia dan menjelajahi setiap pulau yang ada di Negeri ini adalah impian aku sejak kecil. Mencoba hal-hal baru, mengenal budaya baru dan bertemu dengan orang-orang yang baru adalah salah satu cara untuk menikmati hidup ini. Dengan banyak mempelajari segala sesuatu yang baru otomatis ilmu kita tentang kehidupan semakin bertambah. 

Menjelajahi wilayah Indonesia yang sudah terkenal mungkin menjadi hal yang biasa, tetapi berwisata ke tempat yang mempunyai keindahan spektakuler dan belum banyak di jamah orang menjadi hal yang luar biasa buat aku dan tentunya akan menjadi lembaran cerita dalam perjalanan kehidupan aku.
Akhir tahun kemarin aku bersama sahabatku Sha Aullia melakukan perjalanan travelling selama 5 hari ke Sulawesi Tenggara. Pada umumnya orang-orang akan mengunjungi Wakatobi jika berkunjung ke Sulawesi Tenggara, tapi berbeda untukku dan sahabatku Sha Aullia. Kami melakukan perjalanan ke tempat berbeda yaitu Pulau Kabaena. Mungkin nama pulau ini masih terdengar asing di telinga kalian. 
Pulau kabaena adalah salah satu pulau di wilayah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau dengan luas daratan sekitar 873 km² ini terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Kabaena, Kecamatan Kabaena Barat, Kecamatan Kabaena Timur, Kecamatan Kabaena Selatan, Kecamatan Kabaena Utara dan Kecamatan Kabaena Tengah. Aku pergi ke pulau ini dengan menempuh perjalanan pesawat sekitar 5 jam dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Kendari. Perjalanan lumayan lama karena pesawat yang aku naiki transit terlebih dahulu di Makassar sekitar 2 jam. Harga tiket pesawat ke kendari bermacam-macam berkisar 800rb-5jt, karena aku pergi akhir tahun tiket pesawat yang aku beli lumayan mahal sekitar 1.8jt. 

Sesampainya di Kendari, kami menyewa mobil untuk menuju ke Kabupaten Bombana karena di kendari memang nggak ada angkutan umum. Perjalanan menuju Kabupaten Bombana ditempuh dalam waktu 3 jam. Tarif penyewaan mobil sendiri sekitar 600rb untuk satu mobil atau 150/orang. Tapi soal harga relatif aja, sebisa-bisanya kita menawar.
Sepanjang perjalanan menuju Kabupaten Bombana kami disuguhi pemandangan yang sangat luar biasa. Setelah melewati perjalanan selama 3 jam, kami menginap terlebih dahulu di Kabupaten Bombana karena penyebrangan laut menuju Pulau Kabaena hanya bisa dilakukan pada pagi hari. Cukup mudah mencari tempat penginapan di Kabupaten Bombana dan harga nya pun masih bersahabat bersikar 200rb untuk satu malam. Aku dan sahabatku memilih tempat menginap yang nggak terlalu jauh dari Pelabuhan Kasipute yaitu pelabuhan yang berada di Kabupaten Bombana.
Keesokan paginya kami melakukan penyebrangan laut dari Pelabuhan Kasipute menuju Pelabuhan Sikeli (Pulau Kabaena). Perjanan ditempuh selama 4 jam jika menggunakan perahu kayu biasa dan 2 jam jika menggunakan perahu cepat. Sayangnya saat kami datang perahu cepatnya sedang rusak, jadi mau nggak mau kami harus menggunakan perahu kayu. Tarif penyebrangan menggunakan perahu kayu biasa adalah 115rb sedangkan jika menggunakan pe cepat 150rb. 
Setelah melakukan penyebrangan selama kurang lebih 4 jam, sampailah kami di Pelabuhan Sikeli. Tapi perjalanan belum selesai sampai disini karena tempat yang akan kami tuju adalah Desa Tangkeno dan masih harus ditempuh dengan menggunakan mobil selama kurang lebih 1 jam.
Jalan menuju Desa Tangkeno sangat curam, banyak bebatuan dan jurang di sisi jalannya. Jadi mobil yang digunakan pun sudah di modif, perjalanan 1 jam dari Pelabuhan Sikeli menuju Desa Tangkeno serasa offroad dan ini merupakan pengalaman baru lagi buatku.
Sesampainya di Desa Tangkeno kami kembali disuguhi pemandangan yang luar biasa khas pedesaan. Jika saat dipelabuhan tadi aku merasakan udara yang sangat panas, saat tiba di Desa Tangkeno ini aku merasakan udara sejuk dan airnya pun sangat dingin. Cuacanya persis sama seperti di Lembang-bandung. Ini untuk pertama kalinya aku menemukan satu pulau yang memiliki pantai sekaligus gunung dalam satu tempat dengan dua cuaca yang berbeda.
 Di Desa Tangkeno terdapat satu tempat yang dinamakan Plaza Tangkeno. Tempat ini merupakan area terbuka yang biasa digunakan oleh warga desa untuk melakukan pementasan tari. 
Pemandangan Plaza Tangkeno di sore-menjelang malam hari sangat indah. Dari tempat ini kita bisa menyaksikan Gunung Watu Sangia atau biasa disebut Gunung Kembar. Desa Tangkeno ini disebut Negeri di Awan karena pada waktu tertentu desa ini bisa diselimuti kabut yang sangat tebal sehingga warga desa lain tidak bisa melihat perkampungan Desa Tangkeno. Sebaliknya, ketika warga Tangkeno melihat kabut turun di beberapa wilayah Pulau Kabaena dan lebih rendah dari pemukiman Desa Tangkeno, mereka seolah-olah sedang berada di atas awan.
Ada beberapa objek wisata lain yang bisa dinikmati wisatawan lokal ataupun asing jika mengunjungi Desa Tangkeno ini, diantaranya adalah Gunung Watu Sangia. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut. Perjalanan hingga puncak gunung bisa ditempuh sekitar 5-6 jam.
 Sesampainya di Puncak Gunung Watu Sangia kita akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa. Awan serasa berada di atas kepala, dekat dengan kita. Bersatu dengan alam ciptaan-NYA merupakan anugerah hidup yang tak akan pernah terlupakan.
Sahabatku Sha Aullia
Ini untuk pertama kalinya sahabatku Sha Aullia melakukan pendakian gunung. Hal baru yang dia lakukan sebelum hari ulang tahunnya 27 Desember lalu. 
Selain menyuguhkan Gunung Watu Sangia dengan keindahan bebatuannya. Desa Tangkeno memiliki objek wisata lain yaitu Goa Batu Buri dan Air Terjun Sangkona.
Wisata air terjun ini terletak kurang lebih 3,8 km arah selatan Desa Tangkeno dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua ataupun mobil offroad. Air terjun ini merupakan salah satu tempat favorite wisatawan asing yang berkunjung ke Desa Tangkeno. Air yang mengalir berasal dari aliran sungai Lakambula yaitu sungai yang membelah Pulau Kabaena bagian barat. Air yang dihasilkan masih sangat jernih.
 Nggak jauh dari Pulau Kabaena ada salah satu pulau yang juga nggak kalah menarik yaitu Pulau Sagori.
 Pulau Sagori terletak di Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Untuk sampai ke Pulau Sagori kita hanya perlu menyebrang menggunakan kapal dari Pelabuhan Sikeli.
Diperlukan waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam untuk sampai di pulau ini. Pulau Sagori memiliki daratan yang berbentuk melengkung ke arah selatan.
 Pulau ini menyuguhkan panorama yang sangat menarik. Perairannya pun cukup jernih. Konon keindahan pulau ini akan terlihat lebih jelas dari atas pegunungan di Pulau Kabaena. Akan ada empat perpaduan warna antara biru tua, biru muda, putih dan hijau yang berasal dari pohon-pohon pinus yang dapat dilihat dari atas pegunungan Pulau Kabaena.
Selain memiliki pantai berupa hamparan pasir putih dengan dihiasi pohon-pohon pinus yang melambai. Pulau Sagori memiliki taman bawah laut yang jernih dengan berbagai macam species ikan dan karang bawah laut yang sangat menakjubkan.
Nama Pulau Sagori berasal dari nama seorang gadis yang ditemukan oleh warga sekitar pada saat air laut surut. Masyarakat sekitar lalu menggedong gadis itu ke sebuah onggokan pasir, tapi sayang setelah sempat menyebutkan namanya yaitu Sagori, gadis itu meninggal. Semenjak kejadian itu warga sekitar menyebut onggokan pasir tersebut dengan nama Pulau Sagori.
Dibalik keindahannya, ternyata pulau ini memiliki banyak misteri. Menurut warga sekitar, banyak kapal yang karam saat melintasi kawasan ini. Perairan di pulau ini dikenal dengan sebutan Segitiga Bermuda di Kabaena dan pernah masuk di acara On The Spot Trans 7.
 Diperkirakan banyak kapal yang terkubur di dasar laut perairan Pulau Sagori. Salah satunya adalah kapal milik VOC yang pernah ditemukan oleh masyarakat setempat pada tahun 1973.
Anak Suku Bajau
 Pulau Sagori ini dihuni oleh Suku Bajau yang pencahariannya membudidayakan rumput laut. 
Sunset Pulau Sagori
Selain menikmati pemandangan pasir putih dan pepohonan pinus, kita juga bisa menikmati Sunrise dan Sunset Pulau Sagori yang begitu menakjubkan. Buat yang suka foto-foto tempat ini cocok banget deh, jadi siapkan kamera kamu kalo berkunjung ke tempat ini. 
Perjalanan selama 5 hari yang aku lakukan bersama sahabatku menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan dan nggak akan pernah kami lupakan semur hidup. Banyak hal-hal baru yang kami coba dan kami benar-benar keluar dari zona nyaman.
Bersatu dengan alam, menikmati semua ciptaanNYA membuat aku lebih bersyukur akan hidup yang aku jalani sekarang. 
Semoga ini nggak akan menjadi perjalanan yang terakhir karena masih banyak tempat indah lainnya di Indonesia ini yang belum aku explore.
 Gimana ada yang tertarik untuk menikmati keindahan Pulau Kabaena? Sekian post kali ini dan semoga post ini bermanfaat. Sampai jumpa di trip aku selanjutnya ^^..

With Love,


Hani Hikaru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar