Hallo..
Assalamualaikum semuanya..
Setelah sebelumnya aku jalan-jalan ke Pulau Kabaena dan Pulau Buton yang berada di Sulawesi Tenggara, kali ini aku melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 8 hari ke Pulau Lombok, Gili Trawangan dan Bali. Travelling kali ini lumayan panjang, jadi akan aku bagi menjadi beberapa post agar setiap tulisannya lebih detail tapi nggak terlalu panjang.
Sama seperti perjalanan sebelumnya, kali ini aku berangkat bareng sahabatku tersayang Sha Aullia a.k.a Bulbul dari www.duapuluhtujuhdesember.com. Aku pergi tanggal 29 Febuari 2016, H-1 ulang tahun aku yang ke-24. Sengaja pergi tanggal segitu karna satu alasan, aku PISCES yang pengen ulang tahun di habitatnya alias di pantai.hehehe
Kami menggunakan pesawat jam 08.30 pagi dari Bandara Soekarno-Hatta, tiket dari Jakarta ke Lombok lumayan terjangkau mulai dari 600rb-2jt. Perjalanan udara ditempuh sekitar 2 jam.
Ketika orang lain akan terlebih dahulu berkunjung ke Bali, baru kemudian menyebrang ke Gili Trawangan dan terakhir Lombok, aku malah sebaliknya memilih Lombok terlebih dahulu karena disana aku sama Bulbul udah janjian sama Ona temen kita yang asli orang Lombok. Sekitar jam 12 siang kami udah sampai di Bandara Internasional Lombok yang berada di Kabupaten Lombok Tengah NTB. Sesampainya di Bandara kami sudah di jemput sama Ona.
Setelah selesai makan siang, tempat pertama yang kami kunjungi saat sampai di Lombok adalah Desa Sasak Sade yang berada di Lombok Tengah. Lokasi desa ini nggak begitu jauh dari Bandara Internasional Lombok (BIL), kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 20-30 menitan.
Kalo kamu berlibur ke Lombok, kamu wajib mengunjungi tempat ini karena di desa ini kita bisa melihat lebih dekat kehidupan sehari-hari suku sasak yang merupakan suku asli Pulau Lombok. Oleh karena itu desa ini dinamai Desa Sasak Sade. Desa Sade memiliki luas kurang lebih 6 ha yang dihuni oleh 152 kepala keluarga.
Ketika mulai masuk ke desa ini, akan tampak suasana yang sangat tradisional. Semua rumah yang ada disana dibangun dengan menggunakan atap dari injuk, dinding yang terbuat dari anyaman, dan lantai yang hanya beralaskan tanah. Satu lagi hal unik yang ada di desa ini, lantai rumahnya dilumuri dengan kotoran kerbau tapi saat disana aku nggak mencium bau kotoran kerbau sama sekali.
Sebagian besar mata pencaharian warga Desa ini adalah bertani, pengrajin kain tenun ikat khas lombok dan pengrajin cinderamata. Banyak berbagai macam motif kain ikat khas lombok dan cendramata lainnya yang ditawarkan di hampir setiap rumah yang ada di desa ini. Harganya juga sangat terjangkau, tinggal kita pintar nawar aja xD.
Selain membuat kain ikat secara tradisional, benang yang digunakan untuk menenun juga dibuat sendiri oleh suku sasak ini dengan cara dipintal. Setelah selesai dipintal, benang kemudian ditenun sampai menjadi kain tenun ikat khas lombok.
Desa sasak sade memiliki lumbung padi khas yang oleh warga disana disebut berugak. Berugak ini yang biasanya menjadi ikon di setiap bangunan pemerintah yang ada di Pulau Lombok. Begurak berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil bumi dan bagian bawahnya biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul warga setempat.
Uniknya di desa ini setiap warga harus menikahi saudaranya sendiri karena menurut adat istiadat jika menikahi warga diluar desa harus memberikan mas kawin 1-2 ekor sapi. Selain itu, jika menurut paham kita kawin lari itu aib, di desa ini kawin lari menjadi suatu kebanggaan karena dengan membawa lari seorang wanita berarti merupakan tanda siap di pinang. Yup.. Indonesia memiliki berbagai keragaman budaya yang sangat menarik dan aku selalu tertarik dengan hal-hal baru seperti ini.
Hari pertama aku di Pulau Lombok hanya mengunjungi Desa Sade saja. Selebihnya aku istirahat karena perjalanan hari itu lumayan bikin cape. Hari berikutnya lebih seru karena aku mengunjungi beberapa pantai di Pulau Lombok yang belum banyak diketahui wisatawan. Buat yang penasaran tunggu post selanjutnya yah ^^
With Love,
Hani Hikaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar